Pengolahan air laut menghadirkan tantangan teknis yang unik karena kadar garamnya yang tinggi, sifatnya yang korosif, dan keberadaan organisme laut. Seiring dengan semakin banyaknya industri dan kotamadya yang beralih ke sumber air pesisir atau lepas pantai, permintaan akan sistem pengolahan khusus yang dapat bertahan terhadap lingkungan yang keras pun meningkat.
Artikel ini menguraikan beberapa skenario pengolahan air laut yang paling umum dan peralatan mekanis yang biasanya terlibat — dengan fokus pada ketahanan terhadap korosi dan efisiensi operasional.
Kredit gambar: Paula De la Pava Nieto melalui Unsplash
1. Pra-Pengolahan Asupan Air Laut
Sebelum air laut dapat diproses untuk desalinasi atau penggunaan industri, sejumlah besar air mentah harus diambil dari laut melalui sistem intake. Sistem ini memerlukan penyaringan mekanis yang kuat untuk membuang serpihan, kehidupan akuatik, dan padatan kasar.
Peralatan umum meliputi:
-
Layar pita keliling
-
Rak sampah
-
Gerbang pemberhentian
-
Pompa pembersih layar
Pemilihan materialsangat penting dalam sistem ini. Komponen biasanya terbuat dari baja tahan karat (misalnya, baja 316L atau baja dupleks) untuk memastikan ketahanan dalam kontak terus-menerus dengan air garam.
2. Pra-Pengolahan untuk Pabrik Desalinasi
Pabrik Seawater Reverse Osmosis (SWRO) sangat bergantung pada pra-pengolahan di hulu untuk melindungi membran dan memastikan operasi yang stabil. Sistem Flotasi Udara Terlarut (DAF) umumnya digunakan untuk menghilangkan padatan tersuspensi, bahan organik, dan alga.
Peralatan yang umum meliputi:
-
Satuan DAF
-
Tangki koagulasi/flokulasi
-
Sistem dosis polimer
-
Mixer yang dapat direndam
Semua komponen yang bersentuhan dengan air laut harus dipilih yang tahan terhadap bahan kimia dan garam. Flokulasi dan pencampuran yang tepat meningkatkan kinerja DAF dan memperpanjang umur membran.
3. Akuakultur & Sistem Resirkulasi Laut
Dalam akuakultur laut dan fasilitas penelitian, menjaga air tetap bersih dan teroksigenasi sangat penting bagi kesehatan hewan akuatik. Beberapa teknologi digunakan untuk mengelola padatan tersuspensi dan limbah biologis.
Peralatan umum meliputi:
-
Penghisap protein
-
Generator gelembung nano
-
Filter kerikil (filter pasir)
Teknologi gelembung nano, khususnya, semakin populer karena kemampuannya untuk meningkatkan kualitas air dan meningkatkan oksigen terlarut tanpa aerasi mekanis.
4. Pencampuran & Sirkulasi di Lingkungan Garam
Mixer yang dapat direndam sering digunakan dalam aplikasi air laut, termasuk tangki pemerataan, bak penampung bahan kimia, atau sistem sirkulasi. Karena terendam sepenuhnya dalam media berkadar garam tinggi, baik rangka motor maupun baling-baling harus dibuat dari paduan yang tahan korosi.
Kesimpulan
Baik untuk aplikasi desalinasi, akuakultur, atau air limbah laut, keberhasilan pengolahan air laut bergantung pada penggunaan peralatan yang sangat tahan lama dan tahan korosi. Memahami tantangan operasional spesifik dari setiap tahap memungkinkan desain yang lebih baik, peningkatan efisiensi sistem, dan masa pakai peralatan yang lebih lama.
Tentang Holly Technology
Holly Technology telah memberikan solusi pengolahan air laut kepada klien di berbagai lingkungan pesisir dan laut di seluruh dunia. Portofolio produk kami meliputi saringan mekanis, unit DAF, mixer submersible, generator gelembung nano, dan banyak lagi — semuanya tersedia dengan material tahan korosi yang dirancang khusus untuk aplikasi salinitas tinggi.
Baik Anda merencanakan pabrik desalinasi, sistem akuakultur, atau fasilitas air limbah pesisir, tim kami siap membantu Anda mengonfigurasi solusi yang tepat.
Email: lisa@holly-tech.net.cn
Telepon : 86-15995395879
Waktu posting: 27-Jun-2025